Friday, 8 June 2012

Ginekologi dan Onkologi



A.      Latar belakang
Seseorang perempuan akan memperoleh derajat kesehatan reproduksi yang optimal apabila energi vital didalam tubuhnya baik. Energi vital ini diperoleh seseorang dari orang tua, makanan, minuman, hawa udara dan lingkungan yang menunjangnya. Kalau salah satu faktor tersebut tidak berkualitas baik, maka pembentukan energi vital tidak sempurna dan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan fisik atau mental yang lazim disebut sakit (illness). Karena kualitas energi vital tidak baik maka beberapa organ tubuh akan tererang oleh penyakit. Faktor resiko terhadap penyakit pun menjadi sesuatu yang mesti diperhatikan terutama penyakit seperti kanker atau tumor yang makin lama makin banyak penderitanya. Terlebih pada organ tubuh pada wanita terutama organ kelamin. Organ kelamin wanita terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna. Kedua bagian besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya adalah kanker atau tumor yang dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna dengan berbagai macam manifestasi dan akibatnya.

B.       Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui jenis-jenis kanker atau tumor yang sering menyerang organ reproduksi wanita
2.    Untuk mengetahui penyebab dan tanda gejala kanker atau tumor yang sering menyerang organ reproduksi wanita
3.    Untuk mengetahui ciri-ciri kanker atau tumor yang sering menyerang organ reproduksi wanita
4.    Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker atau tumor yang sering menyerang organ reproduksi wanita
TINJAUAN TEORI

A.  Pengertian
Ginekologi onkologi adalah cabang ilmu kesehatan yang berkaitan dengan operasi dan pengawasan semua aspek dari pengobatan kanker pada organ reproduksi wanita. Sedangkan Pengertian ginekologi Adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit system reproduksi wanita.

B.  Penyakit pada organ reproduksi wanita
1.    Mioma
Mioma adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita. Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera memeriksakannya ke dokter, namun diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun. Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause). Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

Berdasarkan lokasinya mioma dibagi dalam tiga jenis:
a.    Pertumbuhan tetap di dalam dinding rahim
b.    Pertumbuhan ke arah rongga rahim
c.    Pertumbuhan ke arah permukaan dinding rahim

Pengaruh Mioma uteri dan kehamilan :
a.    Infertilitas
b.    Abortus meningkat
c.    Gangguan letak
d.   Gangguan kemajuan persalinan
e.     inersia, perdarahan post partumàGangguan kontraksi
f.     Gangguan involusi

Pengaruh Kehamilan terhadap mioma :
a.     membesar lebih cepat
b.     gangguan vaskularisasi, Torsi: Degenerasi merah oleh karena nekrosis
c.     evaluasi tiap 3-6 bulan, Therapi: tanpa pengobatan
d.   Ekstirpasi, Operatif
e.    Miomektomi
f.     Histerektomi

Komplikasi:
a.    Leiomiomasarkoma (0,3 – 0,6% dari mioma) Degenerasi ganas
 tetap terjadi pembesaran, Torsi, Mioma bertangkai, Sindroma akut abdomen dan perlu Curiga jika: Cepat membesar, Saat menopause
Gejala:
1)   50% tak bergejala
2)   Perdarahan abnormal
3)   Hipermenorea
4)   Menoragia
5)   Metroragia
b.    hiperplasi endometrii. Permukaan endometrium menjadi luas, kontraksi tak optimal
c.    Nyeri
d.   Gangguan sirkulasi, nekrosis, peradangan, distensi jaringan sekitar
e.    Gejala penekanan
f.     Obstipasi, poliuria, retensi urine, rektum, Vesika urinaria
g.    Infertilitas dan abortus

Gejala dan ciri – ciri mioma :
Gejala dan ciri – ciri mioma uteri tergantung besar dan kecilnya tumor serta arah pertumbuhannya. Gejala mioma uteri juga sangat dipengaruhi oleh siklus haid karena mioma uteri sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen. Umumnya mioma uteri tidak menimbulkan gejala jika besarnya tumor masih kecil. Gejala akan muncul jika telah terjadi desakan tumor mioma uteri ke organ sekitarnya. Umumnya gejala mioma uteri adalah :
a.    Hipermenore ( darah haid yang berlebihan).
b.    Dismenore (nyeri haid).
c.    Nyeri pada bagian bawah abdomen (perut) akibat penekanan dan terputarnya tangkal mioma uteri.
d.   Perdarahan vagina di luar masa haid dan tidak beraturan.
e.    Anemia.
f.     Gangguan BAB dan BAK jika mioma uteri telah menekan kandung kemih, ureter (saluran kencing), rektum (usus besar) dan organ rongga panggul lainnya.
g.    Kesulitan memiliki anak karena mioma uteri menyumbat saluran tuba dan kesulitan terjadi implantasi karena adanya mioma uteri pada dinding rahim.
h.    Adanya gangguan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan kontraksi rahim, perdarahan disertai nyeri dan resiko keguguran pada masa kehamilan.
i.      Perdarahan yang banyak dan gangguan pelepasan plasenta pasca melahirkan.
Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom mengalami degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah Mioma Uteri. Saat hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor bisa terputar. Solusi pengobatan alternatif untuk penyakit miom atau mioma dengan jelly gamat: 
Obat alami miom atau obat tradisional myoma adalah jelly gamat gold-g dari ekstrak teripang atau gamat dalam bahasa malaysia .yang aman dikonsumsi tanpa efek samping dan terbukti berkhasiat ,menjaga tumbuhnya miom atau myoma serta mampu mengobati miom. Kandungan filinopsida A dalam teripang pun ampuh menekan pertumbuhan tumor. Musababnya filinopsida bersifat ant iangiogenesis al ias mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru. Akibatnya sel tumor gagal berkembang dan mati akibat tak mendapatkan pasokan nutrisi. Itu masih diimbangi oleh khasiat spirulina yang kaya antioksidan.
2.    Tumor Vulva
a.    Jinak :
1)        Kistik
a)        Kista kelenjar Bartholini
Dapat berasal dari bartholinitis kronis. Teraba sebagai suatu tonjolan pada bagian belakang dari lobus majus, mudah digerakkan. Umumnya tidak memberikan keluhan, tetapi kadang-kadang mengalami pernanahan.
Terapi :
(1)   Ekstirpasi
(2)   Harus dapat diangkat seluruhnya, sebab dapat menyebabkan residif.
b)        Kista kel. Sebacea
Terjadi akibat penyumbatan dari kel.sebacea yang meradang. Biasannya terjadi pada bagian dalam dari labia minora atau mayora
c)        Kista inclusi epidermal
Kadang-kadang ditemukan dekat uretra atau bagian dalam dari labia minora, agaknya berasal dari jaringan embryonal.
d)       Kista saluran wolff
Sebagai sisa dari mesonephron, jarang sekali tampak dari vulva kecuali bila ukurannya cukup besar.
e)        Kista salurann nuck
Lig. Rotundum yang berinsersi pada labium majus, membawa elemen peritonium. Kadang-kadang bagian ini terlepas dari perlekatannya dan berisi cairan, sehingga timbul kista yang merupakan benjolan di labium.
f)         Endometriosis
Jarang terjadi, biasanya timbul pada daerah kel. Bartholini. Pada tiap haid akan terasa sakit.
2)   Solid
a)        Fibroma
Berasal dari jaringan fibreus dari vulva biasanya berukuran kecil atau sedang, dan bertangkai. Satu-satunya terapi yaitu operasi
b)      Lipoma
Jarang terjadi dan hampir menyerupai fibroma. Terapinya yaitu operasi
c)        Condyloma acuminata
Penyebabnya ialah virus terjadi kalau vulva terus menerus dibasahin oleh flour. Tumbuh seperti jengger ayam dan dapat menghalangi persalinan
d)       Angioma
Jarang terjadi. Dapat disebabkan oleh iritasi popok, urine, dan feses.sifatnya kongenital dan dapat menghilang bila anak menjadi dewasa
e)        Hydradenoma
Berasal dari kel. Peluh vulva tampak sebagai benjolan kecil. Bentuk dan konsistensi menyerupai fibroma. Umumnya tidak menunjukkan gejala yang berarti namun sering terasa gatal.
f)         Granular cell myoblastoma
Berasal dari selaput myelin syaraf.
g)        Nevus
Sering terjadi dan disebabkan oleh iritasi.
b.    Ganas
Carsinoma vulvae
1)        Ca in situ
Lebih jarang daripada ca in situ servix. Sifatnya pun hampir sama misalnya ditemukan aktifitas mitose yang abnormal dari lapisan epitel, hanya saja disini jenisnya spinal, dan pula masih ditemukan tanda-tanda diferensiasi dari sel komponen walaupun jelas adanya anaplasia intraepitelia.
2)        Ca infasif
Merupakan penyakit wanita tua dan frekuensi tertinggi ialah pada umur 70 tahun. Jenis histologisnya yang sering ditemukan ialah squamous cell ca.
3)        Ca sel basal
Jarang terjadi. Tampak sebagai ulcus dengan pinggir yang melipat. Dalam pertumbuhannya vulva ca makin lama makin besar, dengan pertambahan indurasi, ulcerasi dan oedem. Bila dibiarkan dapat merusak seluruh vulva. Gejalannya mula-mula berupa rasa sakit dan gatal. Pada stadium lebih lanjut sakitnya makin hebat. Terapinya adalah operasi dan radioterapi.

3.    Kanker payudara
Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria. Dari seluruh penjuru dunia, penyakir kanker payudara (Breast Cancer/Carcinoma mammae) diberitakan sebagai salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomor lima (5) setelah ; kaker paru, kanker rahim, kanker hati dan kanker usus. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi. Diagnosa Penyakit Kanker Payudara: Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan pasti dengan cara pengambilan sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi). Dengan cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker).
Type Penyakit Kanker Payudara Melalui pemeriksaan yang di sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu :
a.    Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa kedokteran disebut ‘ductal carcinoma in situ’ (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.
b.    Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah.
Pencegahan Penyakit Kanker Payudara :
Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas. Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara:
Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari type dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadiun lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.penanganan yang dapat dilakukan adalah :
a.    Pembedahan, Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara garis besar, ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya ;
1)        Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
2)        Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
3)        Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b.    Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
c.    Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai ‘Therapy anti-estrogen’ yang system kerjanya memblock kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada payudara.
d.   Chemotherapy, Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar kebagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapy adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
e.    Pengobatan Herceptin, adalah therapy biological yang dikenal efektif melawan HER2-positive pada wanita yang mengalami kanker payudara stadium II, III dan IV dengan penyebaran sel cancernya.

4.    Tumor Vagina
a.    Jinak
Kista vagina :
1)   Kista inclusi
Terjadi pada dinding bagian bawah, umumnya dibagian posterior, timbulnya dari inclusi dibawah permukaan mucosa, sebagai akibat dari laserasi perineal atau penyembuhan yang kurang baik pada perineoplastik.
2)   Kista gartner
Berasal dari sisa saluran wolff, yang berjalan dibagian lateral depan dari dinding vagina. Umumnya terletak pada bagian anterolateral. Hampir tidak ada gejala dan diketahui secara tidak sengaja.
b.    ganas
1)   carsinoma primer
lebih jarang terjadi dari ca vulva, hampir selalu dari jaringan epidermis. Hanya kadng-kadang saja ditemukan jenis adenokarsinoma. Umumnya terletak pada dinding belakang. Pada stadium lebih lanjut dapat mengadakan penetrasi ke rektum sehingga menimbulkan fistel rectovagina. Terapinya yaitu operasi dan radioterapi.
2)   carsinoma insitu
bisa terjadi sebagai ca primer vagina, bersamaan sebagai lanjutan ca intraepitelial dari cervix, dan akibat ca cervix yang infasif. Terapinya radioterapi dan vaginektomi total.
3)   carsinoma sekunder
sering terjadi. Dapat merupakan metastase dari ca servix, ca corpus, dan chorio carcinoma
4)   sarcoma
jarang ditemukan tetapi dapat terjadi pada semua umur. Yang terkenal mempunyai bentuk anggur seperti jenis Sarcoma botryoides. Mulanya disangka berasal daricervix uteri namun akhir-akhir ini diketahui berasal dari vagina. Umumnya jenis tumor ini terdapat pada bayi walaupun kadang-kadang ditemukan pula pada wanita dewasa. Bentuknya menyerupai anggur berwarna merah jambu. Pada stadium lebih lanjut seluruh vagina dapat dikenai dengan disertai metastase ke servix, parametrium dan abdomen.




5.    Tumor Servix
a.    Jinak
1)   Candilomata acuminata
Jarang terjadi. Biasanya pada wanita dengan leucorrhoe yang banyak.
2)   Polyp servix
Umumnya bertangkai berasal dari mucosa intraservical tapi kadang-kadang dapat tumbuh dari daerah portio.
b.    ganas
1)   carsinoma servix
ca servix lebih mematikan dari pada ca jenis lain.
Faktor-faktor etiologi
a)      faktor sosial
menurut penilitian ca servix pada wanita yahudi jauh lebih rendah ketimbang wanita kulit putih. Banyak yang beranggapan laki-laki yang disunat dan tidak ada pengaruhnya dengan terjadinya ca servix namun ini salah besar yang mana tidak ada hubungannya antara laki-laki yang disunat dan yang tidak. Yang berpengaruh yaitu adanya hubungan antara kawin muda dan coitus pertama yang mana pada umur antara 15-20 tahun merupakan periode yang rentan.
b)      Faktor-faktor lain
Jenis bentuk patologi
(1)   Berasl dari portio (cervix pars vaginalis) disebut: squamous cell atau epidermoid ca. Jenis ini sering terjadi.
(2)   Barasal dari canalis cervicalis disebut adenocarsinoma.
2)   ca epidermoid
a)      stadium preklinis
b)      stadium permulaan (early stage)
tampak sebagai lesi disekitar ostium externum, pada batas kedua jenis epitel. Kadang-kadang permukaannya ditutup oleh pertumbuhan yang papiler.
c)      Stadium setengah lanjut (moderately advanced stage)
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir portio.bentuknya seperti bloemkool yang sering disebut everting atau exophytic.
d)     Stadium lanjut (advanced stage)
Terjadi pengrusakan dari jaringan servix sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah. Vagina disekitarnya jadi keras, juga lig.latum sebagai akibat infiltrasi jaringan ca dan juga karena infeksi. Metastase dapat mencapai hepar, paru-paru, otak dan lain-lain.
3)   adenocarsinoma servix
lebih jarang terjadi dibandingkan ca yang lain. Biasanya mulai tumbuh dari canalis cervicalis. Kadang-kadang mulai dekat ostium externum, untuk kemudian tumbuh menonjol keluar.
4)   adenoacanthoma cervix
ialah suatu penyakit adenomateus yang maligna disertai dengan metaplasia epitel gepeng yang jinak. Dapat terjadi secara primer dari servix atau sebagai metastase dari ca corpus.

6.    Tumor corpus uteri
a.    Hyperplasia endometrium
Hiperplasia endometrium adalah suatu masalah dimana terjadi penebalan/pertumbuhan berlebihan dari lapisan dinding dalam rahim (endometrium), yang biasanya mengelupas pada saat menstruasi.
Hiperplasia endometrium biasa terjadi akibat rangsangan / stimulasi hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh progesteron. Pada masa remaja dan beberapa tahun sebelum menopause sering terjadi siklus yang tidak berovulasi sehingga pada masa ini estrogen tidak diimbangi oleh progesteron dan terjadilah hiperplasia. Kejadian ini juga sering terjadi pada ovarium polikistik yang ditandai dengan kurangnya kesuburan (sulit hamil). Gejala dari hiperplasia endometrium, antara lain : siklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak. Selain itu, akan sering mengalami plek bahkan muncul gangguan sakit kepala, mudah lelah dan sebagainya. Dampak berkelanjutan dari penyakit ini, adalah penderita bisa mengalami kesulitan hamil dan terserang anemia. Hubungan suami-istri pun terganggu karena biasanya terjadi perdarahan yang cukup parah. Penebalan pada lapisan dinding dalam rahim terjadi karena kerja hormon estrogen. Makanya, jika terjadi penebalan berlebih itu menunjukkan adanya peningkatan berlebih dari kadar hormon estrogen itu sendiri. Pada kasus umum, peningkatan hormon estrogen bisa terjadi akibat dipicu oleh tumbuhnya kista. Pada kasus lain, penebalan dinding rahim juga terjadi karena faktor ketidakseimbangan hormonal dimana peningkatan hormon estrogen tak diimbangi oleh peningkatan progesteron. Kondisi ini juga biasanya dialami oleh wanita yang tergolong berbadan gemuk karena produksi estrogennya berlebihan. Jadi, hiperplasia endometrium sebenarnya bisa dialami siapa pun, baik yang sudah memiliki anak maupun belum.
Terjadinya penebalan dinding rahim bisa diketahui dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Namun untuk memastikannya perlu dilakukan kuratase. Hasil kuretan dinding rahim akan dikirim ke bagian Patologi Anatomi untuk didiagnosa lebih lanjut.
Berdasarkan kajian medis, gangguan penebalan dinding rahim ini bisa dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:
1)        Simplek : kategori ringan dan tak akan berakhir dengan keganasan sehingga penderita tetap masih bisa hamil.
2)        Kistik / Kelenjar / Adenomatous: juga tergolong tidak berbahaya.
3)        Atipik : kategori berbahaya, biasanya merupakan cikal bakal terjadinya kanker. Ini yang perlu diwaspadai.
Terapi atau pengobatan bagi penderita hiperplasia, antara lain sebagai berikut:
1)      Tindakan kuratase selain untuk menegakkan diagnosa sekaligus sebagai terapi untuk menghentikan perdarahan.\
2)      Selanjutnya adalah terapi progesteron untuk menyeimbangkan kadar hormon di dalam tubuh. Namun perlu diketahui kemungkinan efek samping yang bisa terjadi, di antaranya mual, muntah, pusing, dan sebagainya. Rata-rata dengan pengobatan hormonal sekitar 3-4 bulan, gangguan penebalan dinding rahim sudah bisa diatasi.
3)      Jika pengobatan hormonal yang dijalani tak juga menghasilkan perbaikan, biasanya akan diganti dengan obat-obatan lain.
Tanda kesembuhan penyakit hiperplasia endometrium yaitu siklus haid kembali normal.
Jika sudah dinyatakan sembuh, ibu sudah bisa mempersiapkan diri untuk kembali menjalani kehamilan. Namun alangkah baiknya jika terlebih dahulu memeriksakan diri pada dokter. Terutama pemeriksaan bagaimana fungsi endometrium, apakah salurannya baik, apakah memiliki sel telur dan sebagainya.
4)      Khusus bagi penderita hiperplasia kategori atipik, jika memang terdeteksi ada kanker, maka jalan satu-satunya adalah menjalani operasi pengangkatan rahim. Penyakit hiperplasia endometrium cukup merupakan momok bagi kaum perempuan dan kasus seperti ini cukup dibilang kasus yang sering terjadi, maka dari itu akan lebih baik jika bisa dilakukan pencegahan yang efektif.
Pada sejumlah wanita yang memiliki resiko tinggi :
1)      Sekitar usia menopause
2)      Didahului dengan terlambat haid atau amenorea
3)      Obesitas ( konversi perifer androgen menjadi estrogen dalam jaringan lemak )
4)      Penderita Diabetes melitus
5)      Pengguna estrogen dalam jangka panjang tanpa disertai pemberian progestin pada kasus menopause
6)      PCOS – polycystic ovarian syndrome
7)      Penderita tumor ovarium dari jenis granulosa theca cell tumor
Pemeriksaan :
Pada penderita perdarahan uterus abnormal yang disertai dengan faktor resiko harus dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan hiperplasia endometrium : salah satunya yaitu Pemeriksaan ultrasonografi. Pada wanita pasca menopause ketebalan endometrium pada pemeriksaan ultrasonografi transvaginal kira kira < 4 mm. Untuk dapat melihat keadaan dinding cavum uteri secara lebih baik maka dapat dilakukan pemeriksaan hysterosonografi dengan memasukkan cairan kedalam uterus
b.      Adenocarsinoma dari corpus uteri
Lebih sering terjadi pada wanita yang tidak kawin dan nuliparra. Faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh ialah geografi, status rasial, atau ethnik. Rata-rata penderita berumur 57 tahun.
Terdapat 2 bentuk :
1)      Bentuk diffus
Pada bentuk ini sebagian besar permukaan endometrium dikenai. Bentuknya menyerupai polip dengan permukaan yang mengalami ulcerasi dan nekrosis. Pada stadium lebih lanjut lapisan myometrium dapat dikenai dengan penetrasi ke serosa berbentuk benjolan-benjolan.
2)      Bentuk terbatas
Hanya sebagian kecil permukaan endometrium yang dikenal, walaupun disertai dengan penyebaran yang luas ke myometrium.
c.       Myoma uteri
Myoma uteri (benjolan pada dinding rahim)
Pada wanita hamil. myoma akan bertambah besar karena pengaruh hormon estrogen. Hal ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya perdarahan. Jika myoma terpelintir akan menyebabkan nyeri perut yang hebat. Persalinan dapat dilakukan secara normal atau dengan jalan operasi tergantung keadaan myoma tersebut.
d.      Adenomyosis
Adalah suatu kelainan benigna pada uterus, dimana terjadi invasi dari jaringan endometrium kelapisan myometrium. Pembesaran uterus pada adenomyosis bersifat difus, tidak berbenjol-benjol seperti pada myoma uteri. Dinding uterus menebal terutama sering mengenai dinding belakang. Pembesaran uterus biasanya tidak terlalu besar tetapi jenis ini sering terjadi bersama-sama myoma uteri. Adenomyosis sering dianggap sebagai polyp yang tumbuuhnya terbalik. Gejal yang sering terjadi ialah menorrhagi dan dysmenorrhoe yang sering bertambah parah apabila berumur lebih dari 50 tahun.
e.       Sarcoma uteri
Jarang terjadi. Frekuensinya 15% dari seluruh tumor ganas uterus. Walaupun jarang tetapi dianggap penting karena mudah menyebar secar hematogen ke paru-paru dan hepar. Sarcoma uteri terdiri dari 6 jenis yaitu :
1)      Leimyosarcoma
2)      Sarcoma mesenchymal
3)      Sarcoma pembuluh darah
4)      Lymphoma
5)      Unclassified
6)      metastatic
f.       choriocarcinoma
sering terjadi setelah mola hidatidosa. Dengan gejala riwayat mola hidatidosa, abortus, metrorrhagia, dll.

7.    Tumor ovarium
a.    Tumor ovarii yang benigna
1)      Kistik
a)      Non neoplastik
(1)   Follikel
Berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia folliculi. Bila mencapai ukuran yang besar dapat memberikanras penuh dan tidak enak paada daerah yang dikenai. Seperti pada semua tumor ovarii dapat menyebabkan torsi.
(2)   Lutein
Dapat terjadi pada kehamilan. Berasal dari corpus luteum haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada masa vascularisasi. Gejalanya seperti kehamilan ektopik, haid sering terlambat, perdarahan sedikit tapi terus-menerus, dan disertai rasa sakit pada bagian perut bawah.
(3)   Stein-leventhal
Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik, permukaan rata, berwarna keabu-abuan, dan berdinding tebal.
(4)   Endometrial
(5)   Peradangan tuba ovarial
(6)   Inclusion germinal
b)      Neoplastik
(1)   Cystadenoma mucinosum
Dapat mencapai ukuran yang sangat besar. Tumor ini mempunyai bentuk bulat, ovoid atau bentuk tidak teratur, dengan permukaan yang rata dan berwarna putih atau kebiru-biruan. Bila terjadi perlekatan maka ini disebabkan oleh peradangan  dan bukan oleh keganasan. Umumnya berisi cairan yang jernis kadang sangat kental, dan berisi mucin.
(2)   Cystadenoma serosum
Jenis ini sering terjadi tetapi ukurannya jarang sampai besar.dinding luarnya dapat menyerupai kista mucinosum, tetapi pada beberapa kasus terlihat pertumbuhan yang papillomateus yang kadang-kadang menyerupai gambaran bloemkool.
(3)   Dermoid
Tumor ini merupakan bagian dari teratoma ovarii. Bedanya ialah bahwa tumor ini bersifat kistik, jinak, dan elemen yang menonjol ialah ektodermal. Kista ini jarang mencapai ukuran yang besar.



2)      Solid
a)      Fibroma
Tumor ini jarang ditemukan. Dapat berupa benjolan kecil pada permukaan atas dalam jaringan ovarium sendiri, atau dapat pula mempunyai ukuran yang besar sekali, sehingga mengisi seluruh cavum abdominalis, biasanya unilateral. Tumor ini bersifat keras.
b)      Lymphangioma
c)      Mesothelioma
d)     Ostheochondroma
e)      Brenner
b.    Tumor ovari yang maligna
1)      Kistik
a)      Cystadenocarcinoma mucinosum
Umumnya mengenai seluruh jaringan ovarium. Sel-selnya masih tetap mempunyai sifat mucoid, sehingga kita sering menemukan ruang-ruangan kecil yang berisi cairan gelatinosa.
b)      Cystadenocarcinoma serosum
Merupakan jenis ganas dari cystadenoma serosum. Lebih sering terjadi dan hampir selalu tampak gambaran papilliferum.
c)      Epidermoid carcinoma dari kista dermoid
Biasanya merupakan carsinoma epidermoid, oleh karena berasal dari unsur-unsur yang menyerupai kulit.
2)      Solid
a)      Carsinoma
Sering terjadi. Disini tidak tampak gambaran kelenjar, biasanya berjenis papilleterum, medullair, alveolair, atau scirrus. Ukuran tumor ini berlainan. Tampak permukaan yang berbintik-bintik, keabu-abuan tetapi sering juga menyerupai jaringan otak, disertai ruang-ruangan yang terbentuk oleh karena adanya nekrose.
b)      Endometrioid carsinoma

c)      Mesonephroma
Tumor jenis dari ovarium yang berasal dari ductus mesonephros. Tumor ini berbentuk tubulus, dan lumen-lumennya dilapisi epitel kubis yang pendek kadang-kadang disertai penonjolan intraluminal.
c.    Tumor maligna yang lain (jarang)
1)      Teratoma
2)      Chorionephithelioma
3)      Sarcoma
4)      Lymphoma
5)      melanoma
d.   Tumor dengan potensi endoktrin
e.    Metastatik
8.    Carcinoma cervix uteri
Penyakit jenis ini merupakan jenis penyakit carsinoma urutan pertama di Indonesia. Usia terbanyak terjadi pada usia 45-50 tahun. 90% jenis squamosa dan 10% adenocarcinoma atypia (nucleus berbeda dg Metaplasia squamosa pada columnar juction, carcinoma insitu sel normal, sitoplasma mengecil).Penyebab- penyabab terjadinya carsinoma cervix uteri antara lain:
a.    Coitarche <= 16 tahun ( 5x dibanding 24 th)
b.    Tingginya paritas
c.    Jarak persalinan pendek
d.   Aktifitas seksual berganti pasangan
e.    Suami tak disunat
f.     Merokok
g.    Sosek rendahGejala dan tanda:
a.    Keputihan berbau busuk (vaginal discharge)
b.    Contact bleeding
c.    Perdarahan spontan
d.   Anemia

e.    gagal ginjal, obstruksi usus, obstruksi traktus urinaria.
Penanganan:
a.    Operatif
b.    Radiotherapi
c.    Kemoterapi
C.  Kelainan pada organ reproduksi wanita
1.    Fistula Genitalia
Terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus urinarius atau, gastrointestinal. Dapat ditemukan satu atau gabungan dua kelainan secara bersamaan. Atau Keadaan dimana terjadi hubungan luar biasa antar traktus genitalis dan traktus urinalis / traktus intestinalis yg terjadi dari fistel kencing dan fistel tinja
a.    Penyebab :
1)    Fistel obstetris; terjadi karena persalinan yg menimbulkan robekan.
2)    Fistel ginekologis; terjadi karena peny ginekologi seperti karsinoma, operasi, penyinaran,
3)    Fistel Traumatis; terjadi karena trauma ( abortus kriminalis )
b.    Tanda dan Gejala
Air kencing terus menerus mengalir, menimbulkan bau ,genitalia eksterna selalu basah. Haid terganggu, amenorrhea skunder. Wanita tdk dapat berfungsi lagi sebagai seorang wanita. Kulit sekitas anus tebal. Infeksi pada jalan lahir. Pada pemeriksaan spekulum terlihat didnding vesika menonjol keluar. Flatus dari vagina ,keluar cairan dari rectum.
c.    Patofisiologi
1)   Sebab Obstetrik :
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama, seperti pada  iskemi kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit
®partus lama   kejadian ini sering ditemukan di®oleh alat pada persalinan buatan  negara berkembang, dengan pelayanan rujukan yang sulit dijangkau, terbanyak berupa fistula urogenital
2)   Sebab Ginekologik :
a)    proses keganasan, radiasi, trauma operasi atau kelainan kongenital
b)   lebih jarang, kecuali ®di negara maju, fistula akibat proses ginekologis  tersering
c)    paling banyak adalah fistula vesikovaginal pasca histerektomi.
Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm Terjadi akibat terjepit oleh klem atau terikat oleh jahitan.
d.   Klasifikasi:
Tergantung pada lokalisasi kebocoran:
1)   Fistula yang berhubungan dengan tr. Urinarius
a)    Vesikovagina
b)   f. uretrovagina
c)    f. ureterovagina
d)   f. vesikouterina
e)    f. uretrovesikouterina
f)    f. multipel
Diagnosis :
Anamnesis:
a)    Keluhan kencing dari vagina, ‘ngompol’ atau inkontinensia urin
b)   Onset gejala :
Cepat, bila akibat robekan/tertembus/tergunting, ditandai hematuri
Onset lebih lambat (7-14 hari) bila diakibatkan penekanan yang menimbulkan iskemi-nekrosis
c)    Dari jenis keluhan terbanyak dapat diduga terjadi f.vesikovagina
Hubungan kelainan pola miksi dengan lokasi fistula:
a)    Ngompol terus menerus, dan pasien tidak pernah ingin miksi lagi, menandakan kebocoran dari kandung kemih. Jika disertai ‘menouria’ dipastikan jenis fistel vesikouterina
 ureterovagina
b)   Ngompol terus sedikit-sedikit tapi masih ingin miksi, maka kebosoran dari salah satu ureter
c)    Tidak ngompol, tapi kencing keluar dari vagina, kebocoran pada uretra distal. Tapi jika mengenai bagian sfingter, ngompol terus

Pemeriksaan Fisik :
a)    Inspekulo, jika ukuran fistula cukup besar atau mengisi kandung kencing dengan biru metilen dan tempat keluarnya larutan diidentifikasi
b)   Cara lain : setelah pengisian kandung kemih dengan biru metilen, dipasang tiga buah tampon, disimpan pada vagina, pasien diminta berjalan, kemudian tampon dikeluarkan. Dilihat tampon mana yang terwarnai
c)    Pemeriksaan dengan kateter/sonde
d)   Pemeriksaan radiologis, IVP, sistografi
e)    Pemeriksaan endoskopi, sistoskopi

2)   Fistula yg berhubungan dg saluran pencernaan:
a)    f.rektovagina, terletak pada jarak > 3 cm proksimal dari sfingter ani eksterna