A. Latar belakang
Di dalam
kehidupan bermasyarakat seseorang pasti mempunyai orang-orang yang selalu
menemani didalam kehidupannya. Baik itu pasangan hidup ataupun keluarga. Disini
keluarga merupakan kesatuan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Di
dalam masyarakat keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka
lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol
tehadap anggotanya. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi
tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam unit
tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas
yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka ragam
pada saat tertentu.
Dalam
suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak. Di dunia yang
semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada begitu banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan keluarga. Apalagi bicara
soal kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi kelangsungan hidup keluarga,
termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah.
Di usia ini anak-anak rentan dengan sakit penyakit, karena itu orang tua perlu
ekstra waspada dengan situasi dan kondisi anak-anaknya. Untuk itu pada kesempatan
ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan BALITA.
Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk melaksanakan proses keperawatan,
guna membantu dan membimbing keluarga menjadi keluarga yang mandiri dalam
mengatasi masalah-masalah kesehatan berkaitan dengan anak yang berusia di bawah
lima tahun (BALITA).
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Agar
mahasiswa lebih mengerti askep keluarga dengan anak dan bayi.
2. Tujuan khusus
a. Untuk memberikan informasi kepada
mahasiswa mengenai teori/konsep dasar mengenai keperawatan keluarga dengan anak
dan bayi.
b. Untuk memaparkan kepada mahasiswa,
tahap-tahap perkembangan keluarga dengan anak dan bayi.
c. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa
bagaimana proses keperawatan berperan dalam kehidupan keluarga dengan anak dan
bayi.
d. Untuk memaparkan kepada mahasiswa,
masalah-masalah kesehatan apa saja yang sering muncul pada anak-anak di usia
Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
e. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa
tentang bagaimana memberikan bimbingan pada anak-anak di usia Toddler dan Pra
Sekolah (Balita).
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
1. Friedman (1998)
Keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga.
2. Sayekti (1994)
Keluarga
adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah tangga.
B. Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun dibagi atas :
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun dibagi atas :
1. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
2. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
C. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Pasangan Yang Baru Menikah.
a. Menciptakan/membina Hubungan Yang
Hamonis/saling Menguntungkan
b. Belajar Saling Menyesuaikan Diri Dan
Mulai Kegiatan-kegiatan Rutin Secara Bersama
c. Membina Hubungan Yang Baik Dengan
Keluarga Pasangannya.
d. Pasangan Mulai Merencanakan Kapan
Mereka Memengiginkan Anak
e. Kontasepsi Apa Yang Akan Mereka
Pilih? Mencari Informasi Tentang Family Planning
a. Adaptasi Menjadi Orang Tua, Memenuhi
Kebutuhan Bayi/anak.
b. Peran Sebagai Suami Istri Sebagai
Ayah Dan Ibu.
c. Memenuhi Kebutuhan Anggota Keluarga
Baru.
d. Mempelajari Dan Menerima Pertumbuhan
Dan Perkembangan Anak.
3. Keluarga Dimana Anak Pertama Usia
Pra-sekolah
a. MengasuhAnak
b. Menyediakan Kebutuhan Anak
c. Persiapan Kelahiran Anak Berikutnya.
4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
a. Sosialisasi Anak
b. Mendorong Anak Mencapai Prestasi
Disekolah
c. Memelihara Hubungan Perkawinan Yang
Harmonis.
d. Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan
5. Keluarga Dengan Anak Pertama Usia
Remaja
b. Menjaga Keseimbangan Tanggungjawab
Dan Kebebasan Bagi Remaja
c. Konflik Antara Orang Tua Dan Remaja
(Generation Gap)
6. Keluarga Dengan Anak Usia Dewasa
Muda
a. Melepaskan Anak Untuk Membina
Perkawinan
b. Orang Tua Membantu Anaknya Untuk
Tidak Tergantung
c. Menerima Anggota Keluarga Baru
d. Menghargai Nilai/sikap
e. Bapak Mencapai Puncak Karir
f. Lebih Banyak Menghabiskan Waktunya
Dengan Pekerjaan.
7. Orang Tua Dengan Usia Pertengahan
a. Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan
b. Membina Hubungan Dengan Generasi
Baru
8. Keluarga Usia Tua
a. Penyesuaian Terhadap Pensiun
b. Penghasilan Yang Berkurang
c. Hidup Sendiri
d. Salah Satu Pasangan Meninggal
Tahap
perkembangan keluarga dengan bayi
1.
Keluarga
yang Sedang Mengasuh anak
Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan, biasanay orang tua tergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi agak takut juga. Keuatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut mulai saling mengenal. Akan tetapi kegembiraan yang tidak dibuat-buat ini berakhir ketika seorang ibu baru tiba di rumah dengan bayinya setelah tinggal di rumah sakit untuk beberap waktu.
Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan, biasanay orang tua tergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi agak takut juga. Keuatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut mulai saling mengenal. Akan tetapi kegembiraan yang tidak dibuat-buat ini berakhir ketika seorang ibu baru tiba di rumah dengan bayinya setelah tinggal di rumah sakit untuk beberap waktu.
2.
Masa
Transisi Menjadi Orang Tua
kelahiran anak pertama merupakan pengalam keluarga yang sangat penting dan sering merupakan krisis keluarga, sebagaimana yang digambarkan secara konsistens pada penelitian keluarga selam tahap siklus kehidupan keluarga ini (clark, 1966;hobbs dan Cole, 1976;LeMaster, 1957).
kelahiran anak pertama merupakan pengalam keluarga yang sangat penting dan sering merupakan krisis keluarga, sebagaimana yang digambarkan secara konsistens pada penelitian keluarga selam tahap siklus kehidupan keluarga ini (clark, 1966;hobbs dan Cole, 1976;LeMaster, 1957).
3.
Tugas-tugas
perkembangan keluarga.
Setelah lahir anak pertama, keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang penting. Suami, isteri dan bayi semuanya belajar peran-peran yang baru, sementara unit keluarga ini memperluas fungsi dan tanggung jawab. Ini meliputi penggabungan tugas perkembangan yang terus-menerus dari setiap anggota keluarga dan keluarga secara keseluruhan (Duvall, 1977). Kelahiran seoarang anak membuat perubahan-perubahan yang radikal, dlaam oarganisasi keluarga.
Setelah lahir anak pertama, keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang penting. Suami, isteri dan bayi semuanya belajar peran-peran yang baru, sementara unit keluarga ini memperluas fungsi dan tanggung jawab. Ini meliputi penggabungan tugas perkembangan yang terus-menerus dari setiap anggota keluarga dan keluarga secara keseluruhan (Duvall, 1977). Kelahiran seoarang anak membuat perubahan-perubahan yang radikal, dlaam oarganisasi keluarga.
D. Tahap Perkembangan pada anak
1. Perkembangan Fungsi Mental dan
personality
a. Fase oral (0-1 tahun)
Positif :
Positif :
1) Memberikan kepuasan/kesenangan
2) Menghisap, menelan, memainkan bibir
3) Makan kenyang, tidur
Negatif
1) Mengigit, mengeluarkan air liur
2) Marah, menangis.
b. Fase anal (1-3 tahun)
Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
Positif :
Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
Positif :
BAB/BAK
dan senang melakukannya sendiri
Negatif :
Anak akan menahan dan mempermainkannya
Anak akan menahan dan mempermainkannya
c. Fase phalic (3-6 tahun)
1) Memegang genetalia
2) Oedipus complek
Positif :
1) Egosentris : sosial interaksi
2) Mempertahankan keinginanya.
2. Perkembangan Psikosial (Ericson)
a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
1) Semua kebutuhan mutlak tergantung
pada orang lain
2) Rasa aman dan percaya mutlak pada
lingkungan
b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu
(1-3 tahun)
1) Alat gerak dan rasa, telah matang
2) Perkembangan otonomi berfokus pada
peningkatan kemampuan mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
3) Menyadari bahwa ia dapat menggunakan
kekuatannya untuk bergerak dan membuat sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6
tahun)
1) Anak belajar mengendalikan diri dan
memanipulasi lingkungan
2) Rasa inisiatif mulai menguasai anak
3) Anak mulai menuntut untuk melakukan
tugas
4) Kemampuan anak berbahasa meningkat
5) Rasa kecewa dan bersalah.
3. Perkembangan Kongnitif (Piaget)
a. Sensori motorik (lahir – 2 tahun
Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungan.
Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungan.
b. Pre operasional (2-7 tahun)
Anak mampu
menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan
datang.
4. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia
Toddler
a. Masa mengeksplorasi lingkungan
b. Tugas tahap ini sukses membutuhkan
trust pada saat bayi dan bimbingan orang tua.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pra Sekolah (3-5 Tahun)
a. Rasa keingintahuan tentang hal-hal
yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola
sosialisasinya.
b. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat
diri sendiri : mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.
E. Tahap perkembangan keluarga dengan
BALITA
1. Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:
a. Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30
bln
b. Orang tua menjalankan peran baru
c. Peran ini awalnya sulit karena :
1) Perasaan ketidakadekuatan menjadi
orang tua baru
2) Kurangnya bantuan dari keluarga
3) Nasehat yang menimbulkan konflik
4) Tidur kurang karena anak rewel
d. Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988)
:
1) Banyaknya wanita yang bekerja
2) Naiknya angka perceraian dan masalah
perkawinan
3) Penggunaan alat kontrasepsi dan
aborsi yang sudah lazim
4) Meningkatnya biaya perawatan anak
e. Masalah yang sering terjadi :
1) Kesulitan dalam perawatan anak
2) Suami merasa diabaikan
3) Terdapat peningkatan perselisihan
4) Interupsi dalam jadwal yang terus
menerus
5) Kehidupan sosial dan seksual
terganggu
f. Tugas perkembangan keluarga dengan
tahap Childbearing/ melahirkan :
1) Membentuk keluarga muda yang bahagia
2) Penyesuaian tugas baru
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan
4) Memperluas persahabatan dengan
keluarga besar/teman
5) Mendidik anak berdasar agama
g. Masalah kesehatan pada keluarga
dengan Childbearing :
1) Perawatan bayi yang baik
2) Imunisasi
3) KB
4) Penyakit infeksi
5) Masalah transisi pada orangtua
6) Sibling rivalry
7) Tempertantrum
8) Negativisme
9) Tumbuh kembang
2. Tahap Keluarga dengan Anak Pra
Sekolah
a. Anak I berumur 2,5 th s/d 5 thn
b. Keluarga menjadi majemuk
c. Kesibukan orangtua meningkat
d. Kelompok bermain sangat membantu
dalam perkembangan anak
e. Tumbuh Kembang Balita
Toddler
(1-3)
1) Biologis ( ↑ BB, TB)
2) Motorik (berjalan, lari,memegang
benda)
3) Psikososial : otonomi vs ragu – ragu
negativism dari otonomi → tempertantrum, Siblingo
4) Kognitif : prekonseptual, egosentriso
5) Psikoseksual : fase anal; toilet
trainingo
6) Sosial : bermain, ↑ sosialisasio
Pra
sekolah (3 – 5 tahun)
1) Biologis : pertumbuhan fisik lambat
2) Motorik : menulis, memakai/melepas
baju
3) Psikososial : Inisiatif vs rasa
bersalah bereksperimen, sosialisasi > luas, meniru
4) Kognitif : prekonseptual, intuitive
5) Psikoseksual : oedipal, elektra
kompleks
6) Sosial : berdiskusi dengan orangtua
f. Tugas perkembangan keluarga
tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2) Membantu anak untuk sosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak ke 2
4) Pembagian waktu untuk individu,
pasangan, keluarga
5) Pembagian tanggungjawab anggota
keluarga
6) Merencanakan kegiatan untuk
stimulasi tumbang anak
g. Masalah kesehatan pada keluarga
dengan anak pra sekolah :
1) Masalah kesehatan fisik pada anak ;
sakit, jatuh
2) Kes psikososial : hubungan
perkawinan
3) Persaingan kakak – adik
4) Masalah komunikasi keluarga
5) Masalah pengasuhan anak,
F. Masalah-Masalah
Kesehatan Yang sering Timbul Pada Anak Usia Toddler dan Pre-School (BALITA)
No
|
MASALAH / PENYAKIT
|
MANAJEMEN
TERAUPETIK
DAN KOMPLIKASI
|
PERTIMBANGAN
KEPERAWATAN
|
1.
|
Diare
(Gastroenterologi)
agen
pembuka :
Bakteri
dan virus.
Sumber
:
Makanan
basi,
beracun,
alergi
terhadap
makanan
Masa
Inkubasi :
Bayi : BAB
≥3x / 24 jam
Anak : BAB
≥3x / 24 jam
Manifestasi
Klinis :
Bayi dan
anak menjadi
cengeng,
gelisah,
suhu tubuh
meninggi
cair dan
mungkin
disertai
dengan lendir
atau
darah.
|
Komplikasi
:
➣ Dehidrasi
➣ Renjatan hipovelemik
➣ Hypocalanta
➣ Intoleransi laktosa sekunder
➣ Kejang
➣ Malnutrisi energi
protein.
Obat:
➣ Anti sekresi
➣ Anti spasmolitik
➣ Pengeras tinja
➣ Anti biotika
|
➣ Memberikan
cairan
➣ Diatelik
(pemberian
makanan)
|
2.
|
Variacela (cacar air)
Agen
pembawa :
Variacell Zooster
Sumber
:
Sekresi primer saluran
pernafasan dan organ
terinfeksi, pada
tingkatan lesi kulit
yang lebih rendah.
Transmisi
:
Kontak langsung
terkonta minasi oleh
objek penular an.
Masa
Inkubasi :
2 – 3 minggu
biasanya
13- 17 hari.
Masa
Penularan :
Biasanya 1 hari
setelah erupsi lesi
(masa awal) sampai 6
hari setelah banyak
muncul vesikel ketika
kerak kulit terbentuk.
Manifestasi Klinis :
Tahap
Awal :
Demam ringan,
malaise, anorexia,
pertama kali 24 jam,
ruam dan gatal sekali,
mulai muncul makula,
dengan cepat
berkembang menjadi
papula dan menjadi
vesikel (dikelilingi oleh
dasar
eritematosus
menjadi gelembung,
mudah pecah dan membentuk (kerak). Ketiga tahapan (Papula,
vesikel dan kerak
kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda
dalam waktu yang
sama.
Distribusi
:
Sentrifetal, menyebar
ke wajah dan tubuh
tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala
:
Elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi
dari gatal-gatal.
|
Kekhususan :
Biasanya
tidak ada, agent anti viral (ocyclovir) untuk
resiko
tinggi anak
terinfeksi,
Varicella
Zooster immunoglobin
(VZIG)
setelah pembukaan pada anak yang beresikotinggi.
Obat :
Diphenhidramin
hydrokhlorida
atau anti histamin untuk
menghilangkan
gatak ; perawat an kulit untuk mencegah infeksi bakteri kedua.
Komplikasi
:
➣ Infeksi pada tahap
kedua (bisu, selulitis,
pneumoni,sepsis).
➣ Enchepalitis
➣ Varicella Pneumoni
➣ Peredaran aricella
(perdarahan
kecil pada vesikel dan ptekia pada kulit).
➣ Kronik atau transsient
trombositopenia.
|
➣ Lakukan isolasi ketat dirumah sakit.
➣ Isolasi anak
dirumah
sampai
vesikel
mengering
(biasanya
1
mingus
etelah
terinfeksi)
dan
isolasi
anak yang beresiko tinggi terinfeksi.
➣ Beri perawatan
kulit;
mandi dan berganti pakaian setiap hari, beri olesan lotion;
calamine;
potong dan bersihkan kuku.
➣ Mengurangi gatalgatal.
➣ Hindari mengupas
kulit
kerak yang menggosok dan
membuat
iritasi.
|
3.
|
Difhteria
Manifestasi
Klinis :
Bervariasi menurut
lokasi anatomi
Pseudomembran.
Nasal
:
Menyerupai flu, nasal
mengeluarkan serosan
guineous
mukous
purulent
tanpa gejalagejala
pokok:
tampak
seperti epistaksis.
Tonsilar /
pharyingeal
:
Malaise, anorexia,
tenggo rokan sakit,
sedikit demam, pulse
meningkat dari yang
diharapkan selama 24
jam, membran
melembut,
putih atau
abu-abu;
timbulnya limfadenitis jika
penyakitnya
parah
timbul
toximea, septik
syok, dan
meninggal
dalam 6-10 hari.
Lharyngeal
:
Demam : serak,
batuk, tanpa ada
tanda awal, potensial
penghambatan jalan
udara, gelisah,
cyanosis, retraksi
dyspniec.
|
➣ Antitoksin (biasanya
melalui
intravena
diawali
dengan test
kulit dan konjungtiva
untuk mengetes sensitifitas terhadap serum.
➣ Antibiotik penisillin atau
erythromycin.
➣ Bedrest total
(pencegahan
miokarditis)
➣ Tracheostomy untuk penghambatan
jalan udara.
➣ Perawatan carrier dan kontak
terhadap orang yang terinfeksi.
Komplikasi
:
Miokarditis
(minggu
kedua) Neuritis.
|
➣ Lakukan isolasi ketat di rumah sakit.
➣ Berpartisipasi
pada test
sensitifitas;
beri
epineprin
jika
ada.
➣ Beri antibiotik, amati tanda tanda
sensitifitas
terhadap
peni
silin.
➣ Gunakan suction jika perlu
➣ Beri perawatan
komplit untuk
memproleh
bedrest.
➣ Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum
sekresi.
➣ Amati respirasi untuk tanda-tanda
penghambatan.
|
4.
|
Rubeola (campak)
Agent pembawa :
Virus
Sumber
:
Sekresi saluran nafas,
darah dan urine dari
orang yang terinfeksi.
Transmisi
:
Kontak langsung
dengan orang yang
terinfeksi.
Masa
inkubasi :
10 – 20 hari.
Periode
penularan :
Dari 4- 5 hari setelah
ruam-ruam muncul
tetapi terutama
selama tahapan awal
(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase
prodromal :
Tidak
dijumpai pada
anak-anak,
namun
dijumpai
pada orang
remaja dan
dewasa
yang
ditandai dengan
demam
ringan, sakit
kepala,
malaise, anorexia, konjungtivitis ringan, coryza, sakit
kerongkongan,
batuk
dan
limfadenopaty.
Paling
sedikit 1-5 hari,
menghilang
1 hari
setelah
terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama
kali muncul di
wajah dan
dengan
segera
menyebar
keleher,
lengan batang
tubuh dan
kaki.
Diakhiri
hari pertama
ditutupi
dengan
bercak-
bercak
kemerahan
makulo
pupalar,
biasanya
hilang
pada hari ketiga.
Tanda dan gejala :
Demam
ringan yang
muncul
kadangkadang,
sakit
kepala, malaise dan limfadenopaty.
|
Tidak ada
perawatan lain yang perlu kecuali antipiretik untuk demam dan analgesik untuk
nyeri.
Komplikasi :
Jarang
terjadi (arthtritis, enchepalitis, atau
purpura);
penyakit penyakit menular yang sering dijumpai pada masa anak-anak; bahaya terbesar
adalah efek teratogenik pada janin.
|
➣ Yakinkan
orang tua
bahwa vesikel-vesi kel adalah suatu proses penyakit yang alami pada
anak-anak
yang
terinfeksi.
➣ Gunakan
sentuhan lembut
jika diperlukan.
➣ Jauhkan anak dari wanita hamil.
|
5.
|
Pertusis
Agent :
Bordettela
pertusis
Sumber :
Masuknya
dari saluran
pernafasan
dari seseorang yang terinfeksi.
Penularan :
Kontak
langsung dan
droplet.
Masa inkubasi :
5-21 hari
biasanya 10hari.
Perkembangan :
Yang paling
besar
selama
catharal
(radang
selaput lendir)
sebelum
munculnya
(kambuhnya
kembali
dan
menghilang pada
minggu ke
4 setelah
munculnya
kembali
gejala
penyakit).
Manifestasi klinik :
Stadium
kataralis
Batuk
ringan pada malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk
bertambah berat dan terjadi paroximal berupa batuk-batuk khas, keringat,
dilatasi
pembuluh darah leher dan
muka, muka merah, sianosis.
Stadium
konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
|
Pemberian antibiotik
Eythromycin,
ampisillin, kotrimaxazol,
khloramfenikol,
expextoransia
dan
mukolitik,
codein diberikan bila terdapat batuk yang
hebat
sekali. Luminal.
Komplikasi :
Otitis
media, ronkitis,
bronkop
neumonia,
ateletaksis,
emfise ma, muntah-muntah berat, emasiasi, prolapsus, rectum, kongesti dan
edema
otak.
|
- Anjurkan
untuk bedrest
- Berikan kompres
panas dan dingin.
- Berikan
diit
makanan
cair dan lunak
|
6.
|
Parasitis
intestinal
Askariasis
Agent
Askaris lumbricoides.
Sumber
:
Faeces
Masa
Inkubasi :
2-3 minggu
Manifestasi
Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar, penurunan berat badan,
demam dan
kolik. Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.
|
1. Piperazin sitrat
(antepar)
2. Hexilresorsinol
3. Oleumkenopodii
4. Santonin
5. Pirantel pamoat
(combantrin)
6. Papain (fellardon
|
Memberikan
penyuluhan
pada orangtua penting-nya
menjaga higienis
dan
sanitasi
lingkungan.
|
No comments:
Post a Comment