Friday, 8 June 2012

Askep keluarga dengan balita


BAB I

A.      Latar belakang
Di dalam kehidupan bermasyarakat seseorang pasti mempunyai orang-orang yang selalu menemani didalam kehidupannya. Baik itu pasangan hidup ataupun keluarga. Disini keluarga merupakan kesatuan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Di dalam masyarakat keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap anggotanya. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam unit tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka ragam pada saat tertentu.

Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak. Di dunia yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan keluarga. Apalagi bicara soal kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi kelangsungan hidup keluarga, termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Di usia ini anak-anak rentan dengan sakit penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra waspada dengan situasi dan kondisi anak-anaknya. Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan BALITA. Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk melaksanakan proses keperawatan, guna membantu dan membimbing keluarga menjadi keluarga yang mandiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan berkaitan dengan anak yang berusia di bawah lima tahun (BALITA).

B.       Tujuan
1.      Tujuan umum :
Agar mahasiswa lebih mengerti askep keluarga dengan anak dan bayi.
2.      Tujuan khusus
a.       Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep dasar mengenai keperawatan keluarga dengan anak dan bayi.
b.      Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga dengan anak dan bayi.
c.       Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan berperan dalam kehidupan keluarga dengan anak dan bayi.
d.      Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa saja yang sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
e.       Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan bimbingan pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

TINJAUAN TEORI

A.      Pengertian
1.    Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
2.    Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah tangga.

B.       Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6  tahun dibagi atas :
1.    Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
2.    Preschool : umur 3 s/d 6 tahun

C.       TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1.    Pasangan Yang Baru Menikah.
a.    Menciptakan/membina Hubungan Yang Hamonis/saling Menguntungkan
b.    Belajar Saling Menyesuaikan Diri Dan Mulai Kegiatan-kegiatan Rutin Secara Bersama
c.    Membina Hubungan Yang Baik Dengan Keluarga Pasangannya.
d.   Pasangan Mulai Merencanakan Kapan Mereka Memengiginkan Anak
e.    Kontasepsi Apa Yang Akan Mereka Pilih? Mencari Informasi Tentang Family Planning
2.    Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama Sampai Umur 30 Bulan.
a.    Adaptasi Menjadi Orang Tua, Memenuhi Kebutuhan Bayi/anak.
b.    Peran Sebagai Suami Istri Sebagai Ayah Dan Ibu.
c.    Memenuhi Kebutuhan Anggota Keluarga Baru.
d.   Mempelajari Dan Menerima Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.
3.    Keluarga Dimana Anak Pertama Usia Pra-sekolah
a.    MengasuhAnak
b.    Menyediakan Kebutuhan Anak
c.    Persiapan Kelahiran Anak Berikutnya.
4.    Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
a.    Sosialisasi Anak
b.    Mendorong Anak Mencapai Prestasi Disekolah
c.    Memelihara Hubungan Perkawinan Yang Harmonis.
d.   Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan
5.    Keluarga Dengan Anak Pertama Usia Remaja
b.    Menjaga Keseimbangan Tanggungjawab Dan Kebebasan Bagi Remaja
c.    Konflik Antara Orang Tua Dan Remaja (Generation Gap)
6.    Keluarga Dengan Anak Usia Dewasa Muda
a.    Melepaskan Anak Untuk Membina Perkawinan
b.    Orang Tua Membantu Anaknya Untuk Tidak Tergantung
c.    Menerima Anggota Keluarga Baru
d.   Menghargai Nilai/sikap
e.    Bapak Mencapai Puncak Karir
f.     Lebih Banyak Menghabiskan Waktunya Dengan Pekerjaan.
7.    Orang Tua Dengan Usia Pertengahan
a.    Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan
b.    Membina Hubungan Dengan Generasi Baru
8.    Keluarga Usia Tua
a.    Penyesuaian Terhadap Pensiun
b.    Penghasilan Yang Berkurang
c.    Hidup Sendiri
d.   Salah Satu Pasangan Meninggal  
Tahap perkembangan keluarga dengan bayi
1.    Keluarga yang Sedang Mengasuh anak
Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan, biasanay orang tua tergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi agak takut juga. Keuatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut mulai saling mengenal. Akan tetapi kegembiraan yang tidak dibuat-buat ini berakhir ketika seorang ibu baru tiba di rumah dengan bayinya setelah tinggal di rumah sakit untuk beberap waktu.
2.    Masa Transisi Menjadi Orang Tua
kelahiran anak pertama merupakan pengalam keluarga yang sangat penting dan sering merupakan krisis keluarga, sebagaimana yang digambarkan secara konsistens pada penelitian keluarga selam tahap siklus kehidupan keluarga ini (clark, 1966;hobbs dan Cole, 1976;LeMaster, 1957).
3.    Tugas-tugas perkembangan keluarga.
Setelah lahir anak pertama, keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang penting. Suami, isteri dan bayi semuanya belajar peran-peran yang baru, sementara unit keluarga ini memperluas fungsi dan tanggung jawab. Ini meliputi penggabungan tugas perkembangan yang terus-menerus dari setiap anggota keluarga dan keluarga secara keseluruhan (Duvall, 1977). Kelahiran seoarang anak membuat perubahan-perubahan yang radikal, dlaam oarganisasi keluarga.

D.      Tahap Perkembangan pada anak
1.    Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a.    Fase oral (0-1 tahun)
Positif :
1)   Memberikan kepuasan/kesenangan
2)   Menghisap, menelan, memainkan bibir
3)   Makan kenyang, tidur
    Negatif
1)   Mengigit, mengeluarkan air liur
2)   Marah, menangis.
b.    Fase anal (1-3 tahun)
Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
Positif :
BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri
Negatif :
 Anak akan menahan dan mempermainkannya
c.    Fase phalic (3-6 tahun)
1)   Memegang genetalia
2)   Oedipus complek
Positif :
1)   Egosentris : sosial interaksi
2)   Mempertahankan keinginanya.
2.    Perkembangan Psikosial (Ericson)
a.    Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
1)   Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
2)   Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
b.    Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
1)   Alat gerak dan rasa, telah matang
2)   Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan   mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
3)   Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak  dan membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.
c.    Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
1)   Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
2)   Rasa inisiatif mulai menguasai anak
3)   Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
4)   Kemampuan anak berbahasa meningkat
5)   Rasa kecewa dan bersalah.



3.    Perkembangan Kongnitif (Piaget)
a.    Sensori motorik (lahir – 2 tahun
 Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungan.
b.    Pre operasional (2-7 tahun)
Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
4.    Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler
a.    Masa mengeksplorasi lingkungan
b.    Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan orang tua.
5.    Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)
a.    Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
b.    Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.

E.       Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA
1.     Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:
a.    Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln
b.    Orang tua menjalankan peran baru
c.    Peran ini awalnya sulit karena :
1)   Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru
2)   Kurangnya bantuan dari keluarga
3)   Nasehat yang menimbulkan konflik
4)    Tidur kurang karena anak rewel
d.   Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988) :
1)   Banyaknya wanita yang bekerja
2)   Naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan
3)   Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim
4)   Meningkatnya biaya perawatan anak

e.    Masalah yang sering terjadi :
1)   Kesulitan dalam perawatan anak
2)   Suami merasa diabaikan
3)   Terdapat peningkatan perselisihan
4)   Interupsi dalam jadwal yang terus menerus
5)   Kehidupan sosial dan seksual terganggu
f.     Tugas perkembangan keluarga dengan tahap Childbearing/ melahirkan :
1)   Membentuk keluarga muda yang bahagia
2)   Penyesuaian tugas baru
3)   Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
4)   Memperluas persahabatan dengan keluarga besar/teman
5)   Mendidik anak berdasar agama
g.    Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :
1)   Perawatan bayi yang baik
2)   Imunisasi
3)   KB
4)   Penyakit infeksi
5)   Masalah transisi pada orangtua
6)   Sibling rivalry
7)   Tempertantrum
8)   Negativisme
9)   Tumbuh kembang
2.    Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
a.    Anak I berumur 2,5 th s/d 5 thn
b.     Keluarga menjadi majemuk
c.    Kesibukan orangtua meningkat
d.   Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak
e.    Tumbuh Kembang Balita
Toddler (1-3)
1)   Biologis ( ↑ BB, TB)
2)   Motorik (berjalan, lari,memegang benda)
3)   Psikososial : otonomi vs ragu – ragu negativism dari otonomi → tempertantrum, Siblingo
4)   Kognitif : prekonseptual, egosentriso
5)   Psikoseksual : fase anal; toilet trainingo
6)   Sosial : bermain, ↑ sosialisasio
Pra sekolah (3 – 5 tahun)
1)   Biologis : pertumbuhan fisik lambat
2)   Motorik : menulis, memakai/melepas baju
3)   Psikososial : Inisiatif vs rasa bersalah bereksperimen, sosialisasi > luas, meniru
4)   Kognitif : prekonseptual, intuitive
5)   Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks
6)   Sosial : berdiskusi dengan orangtua
f.     Tugas perkembangan keluarga tahap  Keluarga dengan Anak Pra Sekolah :
1)   Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2)   Membantu anak untuk sosialisasi
3)   Beradaptasi dengan anak ke 2
4)   Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga
5)   Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
6)   Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbang anak
g.    Masalah kesehatan pada keluarga dengan anak pra sekolah :
1)   Masalah kesehatan fisik pada anak ; sakit, jatuh
2)   Kes psikososial : hubungan perkawinan
3)   Persaingan kakak – adik
4)   Masalah komunikasi keluarga
5)   Masalah pengasuhan anak,




F.   Masalah-Masalah Kesehatan Yang sering Timbul Pada Anak Usia Toddler dan Pre-School (BALITA)

No
MASALAH / PENYAKIT
MANAJEMEN
TERAUPETIK
DAN KOMPLIKASI
PERTIMBANGAN
KEPERAWATAN
1.
Diare (Gastroenterologi)
agen pembuka :
Bakteri dan virus.
Sumber :
Makanan basi,
beracun, alergi
terhadap makanan
Masa Inkubasi :
Bayi : BAB ≥3x / 24 jam
Anak : BAB ≥3x / 24 jam
Manifestasi Klinis :
Bayi dan anak menjadi
cengeng, gelisah,
suhu tubuh meninggi
cair dan mungkin
disertai dengan lendir
atau darah.
Komplikasi :
Dehidrasi
Renjatan hipovelemik
Hypocalanta
Intoleransi laktosa sekunder
Kejang
Malnutrisi energi
protein.
Obat:
Anti sekresi
Anti spasmolitik
Pengeras tinja
Anti biotika
Memberikan
cairan
Diatelik
(pemberian
makanan)
2.
Variacela (cacar air)
Agen pembawa :
Variacell Zooster
Sumber :
Sekresi primer saluran
pernafasan dan organ
terinfeksi, pada
tingkatan lesi kulit
yang lebih rendah.
Transmisi :
Kontak langsung
terkonta minasi oleh
objek penular an.
Masa Inkubasi :
2 – 3 minggu
biasanya
13- 17 hari.
Masa Penularan :
Biasanya 1 hari
setelah erupsi lesi
(masa awal) sampai 6
hari setelah banyak
muncul vesikel ketika
kerak kulit terbentuk.
Manifestasi Klinis :
Tahap Awal :
Demam ringan,
malaise, anorexia,
pertama kali 24 jam,
ruam dan gatal sekali,
mulai muncul makula,
dengan cepat
berkembang menjadi
papula dan menjadi
vesikel (dikelilingi oleh
dasar eritematosus
menjadi gelembung, mudah pecah dan membentuk (kerak). Ketiga tahapan (Papula,
vesikel dan kerak
kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda
dalam waktu yang
sama.
Distribusi :
Sentrifetal, menyebar
ke wajah dan tubuh
tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi
dari gatal-gatal.
Kekhususan :
Biasanya tidak ada, agent anti viral (ocyclovir) untuk
resiko tinggi anak
terinfeksi, Varicella
Zooster immunoglobin
(VZIG) setelah pembukaan pada anak yang beresikotinggi.
Obat :
Diphenhidramin
hydrokhlorida atau anti histamin untuk
menghilangkan gatak ; perawat an kulit untuk mencegah infeksi bakteri kedua.
Komplikasi :
Infeksi pada tahap
kedua (bisu, selulitis,
pneumoni,sepsis).
Enchepalitis
Varicella Pneumoni
Peredaran aricella
(perdarahan kecil pada vesikel dan ptekia pada kulit).
Kronik atau transsient
trombositopenia.
Lakukan isolasi ketat dirumah sakit.
Isolasi anak
dirumah sampai
vesikel mengering
(biasanya 1
mingus etelah
terinfeksi) dan
isolasi anak yang beresiko tinggi terinfeksi.
Beri perawatan
kulit; mandi dan berganti pakaian setiap hari, beri olesan lotion;
calamine; potong dan bersihkan kuku.
Mengurangi gatalgatal.
Hindari mengupas
kulit kerak yang menggosok dan
membuat iritasi.
3.
Difhteria
Manifestasi Klinis :
Bervariasi menurut
lokasi anatomi
Pseudomembran.
Nasal :
Menyerupai flu, nasal
mengeluarkan serosan
guineous mukous
purulent tanpa gejalagejala
pokok: tampak
seperti epistaksis.
Tonsilar /
pharyingeal :
Malaise, anorexia,
tenggo rokan sakit,
sedikit demam, pulse
meningkat dari yang
diharapkan selama 24
jam, membran
melembut, putih atau
abu-abu; timbulnya limfadenitis jika
penyakitnya parah
timbul toximea, septik
syok, dan meninggal
dalam 6-10 hari.
Lharyngeal :
Demam : serak,
batuk, tanpa ada
tanda awal, potensial
penghambatan jalan
udara, gelisah,
cyanosis, retraksi
dyspniec.
Antitoksin (biasanya
melalui intravena
diawali dengan test
kulit dan konjungtiva untuk mengetes sensitifitas terhadap serum.
Antibiotik penisillin atau erythromycin.
Bedrest total
(pencegahan
miokarditis)
Tracheostomy untuk penghambatan jalan udara.
Perawatan carrier dan kontak terhadap orang yang terinfeksi.
Komplikasi :
Miokarditis (minggu
kedua) Neuritis.
Lakukan isolasi ketat di rumah sakit.
Berpartisipasi
pada test
sensitifitas; beri
epineprin jika
ada.
Beri antibiotik, amati tanda tanda sensitifitas
terhadap peni
silin.
Gunakan suction jika perlu
Beri perawatan
komplit untuk
memproleh
bedrest.
Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum sekresi.
Amati respirasi untuk tanda-tanda
penghambatan.
4.
Rubeola (campak)
Agent pembawa :
Virus
Sumber :
Sekresi saluran nafas,
darah dan urine dari
orang yang terinfeksi.
Transmisi :
Kontak langsung
dengan orang yang
terinfeksi.
Masa inkubasi :
10 – 20 hari.
Periode penularan :
Dari 4- 5 hari setelah
ruam-ruam muncul
tetapi terutama
selama tahapan awal
(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai pada
anak-anak, namun
dijumpai pada orang
remaja dan dewasa
yang ditandai dengan
demam ringan, sakit
kepala, malaise, anorexia, konjungtivitis ringan, coryza, sakit
kerongkongan, batuk
dan limfadenopaty.
Paling sedikit 1-5 hari,
menghilang 1 hari
setelah terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan
segera menyebar
keleher, lengan batang
tubuh dan kaki.
Diakhiri hari pertama
ditutupi dengan
bercak- bercak
kemerahan makulo
pupalar, biasanya
hilang pada hari ketiga.
Tanda dan gejala :
Demam ringan yang
muncul kadangkadang,
sakit kepala, malaise dan limfadenopaty.
Tidak ada perawatan lain yang perlu kecuali antipiretik untuk demam dan analgesik untuk nyeri.
Komplikasi :
Jarang terjadi (arthtritis, enchepalitis, atau
purpura); penyakit penyakit menular yang sering dijumpai pada masa anak-anak; bahaya terbesar adalah efek teratogenik pada janin.
Yakinkan
orang tua bahwa vesikel-vesi kel adalah suatu proses penyakit yang alami pada
anak-anak yang
terinfeksi.
Gunakan
sentuhan lembut jika diperlukan.
Jauhkan anak dari wanita hamil.
5.
Pertusis
Agent :
Bordettela pertusis
Sumber :
Masuknya dari saluran
pernafasan dari seseorang yang terinfeksi.
Penularan :
Kontak langsung dan
droplet.
Masa inkubasi :
5-21 hari biasanya 10hari.
Perkembangan :
Yang paling besar
selama catharal
(radang selaput lendir)
sebelum munculnya
(kambuhnya kembali
dan menghilang pada
minggu ke 4 setelah
munculnya kembali
gejala penyakit).
Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan pada malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk bertambah berat dan terjadi paroximal berupa batuk-batuk khas, keringat, dilatasi
pembuluh darah leher dan muka, muka merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
Pemberian antibiotik
Eythromycin, ampisillin, kotrimaxazol,
khloramfenikol,
expextoransia dan
mukolitik, codein diberikan bila terdapat batuk yang
hebat sekali. Luminal.
Komplikasi :
Otitis media, ronkitis,
bronkop neumonia,
ateletaksis, emfise ma, muntah-muntah berat, emasiasi, prolapsus, rectum, kongesti dan
edema otak.
- Anjurkan untuk bedrest
- Berikan kompres panas dan dingin.
- Berikan diit
makanan cair dan lunak
6.
Parasitis intestinal
Askariasis
Agent
Askaris lumbricoides.
Sumber :
Faeces
Masa Inkubasi :
2-3 minggu
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar, penurunan berat badan, demam dan
kolik. Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.
1. Piperazin sitrat
(antepar)
2. Hexilresorsinol
3. Oleumkenopodii
4. Santonin
5. Pirantel pamoat
(combantrin)
6. Papain (fellardon
Memberikan
penyuluhan pada orangtua penting-nya
menjaga higienis dan
sanitasi lingkungan.

No comments:

Post a Comment